Bulan Oktober 2015 di Kabupaten Semarang terjadi deflasi 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,67 lebih tinggi bila dibanding bulan September yang mengalami deflasi sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar 118,84.
Deflasi terjadi terutama disebabkan karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,94 persen, pada kelompok perumahan, air ,listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,12 persen serta kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks terjadi pada kelompok makanan jadi, minum, rokok & tembakau sebesar 0,34 persen, kelompok sandang sebesar 0,09 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,48 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,10 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah Sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya serta sub kelompok lemak dan minyak. Sedangkan yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok sayur-sayuran, sub kelompok bahan makanan lainnya, serta sub kelompok buah-buahan.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya serta sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya. Sedangkan sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah sub kelompok sayur-sayuran, minuman yang tidak beralkohol serta sub kelompok buah-buahan.
Laju inflasi tahun kalender Oktober 2015 inflasi sebesar 1,34 persen sedangkan laju inflasi “year on year” Oktober 2015 sebesar 5,46 persen.