Bulan Maret 2017 di Kabupaten Semarang terjadi deflasi 0,14 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 125,11 lebih rendah bila dibanding bulan Februari yang mengalami
inflasi sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 125,29.
Deflasi terjadi terutama disebabkan karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh
penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,21 persen, dan kelompok
transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,16 persen. Inflasi yang disebabkan oleh
kenaikan harga ditunjukan dengan kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau sebesar 0,48 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan
bakar sebesar 0,30 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan
sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini
adalah sub kelompok bumbu‐bumbuan, sub kelompok komunikasi dan pengiriman serta sub
kelompok ikan segar. Sedangkan yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada
bulan ini adalah sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol, sub kelompok bahan
bakar penerangan dan air,dan sub kelompok makanan jadi.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi pada bulan ini
adalah sub kelompok bumbu‐bumbuan, sub kelompok komunikasi dan pengiriman serta sub
kelompok ikan segar. Sedangkan yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada
bulan ini adalah sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol, sub kelompok bahan
bakar penerangan dan air,dan sub kelompok makanan jadi.
Laju inflasi tahun kalender Maret 2017 sebesar 1,46 persen dan laju inflasi “year on year”
Maret 2017 sebesar 3,18 persen.