Bulan Februari 2015 di Kabupaten Semarang terjadi deflasi 0,69 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,69 lebih tinggi bila dibanding bulan Januari yang mengalami deflasi sebesar 0,51 persen dengan IHK sebesar 116,50.
Deflasi terjadi terutama disebabkan karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,26 persen, kelompok perumahan, air ,listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,02 persen serta kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 2,06 persen. Kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah makanan jadi, minum, rokok & tembakau sebesar 0,95 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,03 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok transportasi dan sub kelompok sayur-sayuran. Sedangkan Sub kelompok yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol serta sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok transportasi, serta sub kelompok sayur-sayuran. Sedangkan sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, makanan jadi, serta sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol.
Laju inflasi tahun kalender Februari 2015 deflasi sebesar 1,20 persen sedangkan laju inflasi “year on year” Februari 2015 sebesar 6,12 persen.