Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan September 2015 mengalami kenaikan 1,72 persen, yaitu dari posisi 100,83 pada bulan Agustus menjadi 102,56. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 1,83 persen, dari posisi 121,61 pada bulan Agustus 2015 menjadi 123,84 pada bulan September 2015. Sementara Ib juga mengalami kenaikan 0,11 persen, dari posisi 120,61 menjadi 120,75.
Dari 5 (lima) subsektor pertanian komponen penyusun NTP, semua subsektor mengalami kenaikan indeks yaitu subsektor tanaman pangan naik 3,25, subsektor hortikultura naik 0,66 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,15 persen subsektor peternakan naik 1,72 persen serta perikanan naik 1,60 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,83 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya It pada seluruh subsektor yaitu : subsektor tanaman pangan naik 3,23 persen, subsektor hortikultura naik 0,64 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,46 persen subsektor peternakan naik 2,04 persen serta perikanan naik 1,85 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan September mengalami kenaikan 0,11 persen. Kenaikan indeks bayar dipengaruhi oleh naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,38 persen serta turunnya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,08 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,08 persen. Deflasi terjadi disebabkan turunnya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,26 persen dan turunnya kelompok makanan jadi sebesar 0,26 persen. Sedangkan kelompok lainnya yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok perumahan sebesar 0,08 persen, kelompok sandang turun 0,22 persen kelompok kesehatan 0,54 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,42 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,06 persen.