Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Mei 2016 mengalami penurunan 1,04 persen, yaitu dari posisi 101,12 pada bulan April menjadi 100,07. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami penurunan 0,89 persen, dari posisi 124,23 pada bulan April menjadi 123,17 pada bulan Mei 2016. Sementara Ib mengalami kenaikan 0,16 persen, dari posisi 122,85 menjadi 123,04.
Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga sub sektor mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor tanaman pangan sebesar 3,04 persen, sub sektor hortikultura turun 1,04 persen serta subsektor perikanan turun sebesar 1,57 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 2,39 persen dan sub sektor peternakan naik 0,06 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,89 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan It dipengaruhi oleh turunnya It pada tiga sub sektor yaitu : sub sektor tanaman pangan turun 2,88 persen, sub sektor hortikultura turun 0,87 persen serta sub sektor perikanan sebesar 1,82 persen. Dua sub sektor yang lain yaitu sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 2,57 persen sedangkan sub sektor peternakan naik sebesar 0,20 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Mei mengalami kenaikan 0,16 persen. Kenaikan indeks bayar dipengaruhi oleh naiknya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,13 persen serta naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,23 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,13 persen. Inflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok makanan jadi naik sebesar 3,04 persen, kelompok kesehatan naik 0,24 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 1,36 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,20 persen. Deflasi yang disebabkan turunnya indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,36 persen serta kelompok perumahan turun sebesar 0,07 persen. Sedangkan kelompok sandang stabil tidak ada perubahan.