Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Februari 2015 mengalami penurunan 0,10 persen, yaitu dari posisi 101,53 pada bulan Januari menjadi 101,42. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami penurunan 0,68 persen, dari posisi 119,23 pada bulan Januari 2014 menjadi 118,42 pada bulan Februari 2015. Sementara Ib juga mengalami penurunan 0,58 persen, dari posisi 117,44 menjadi 116,76.
Dari 5 (lima) subsektor pertanian komponen penyusun NTP, 2 subsektor mengalami penurunan indeks yaitu subsektor hortikultura turun 0,97 persen dan subsektor peternakan turun 0,31 persen. Sedangkan 3 subsektor lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,96 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,30 persen, dan subsektor perikanan naik 0,03 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,68 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan It pada 4 subsektor yaitu : subsektor hortikultura sebesar 1,54 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,31 persen, peternakan sebesar 0,59 persen serta perikanan sebesar 0,66 persen. Sedangkan yang mengalami kenaikan It hanya subsektor tanaman pangan sebesar 0,07 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Februari mengalami penurunan 0,58 persen. Penurunan indeks dipengaruhi oleh penurunan Indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,56 persen dan penurunan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,69 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,56 persen. Deflasi terjadi disebabkan turunnya indeks harga di 2 kelompok, meliputi : kelompok bahan makanan sebesar 0,88 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 3,95 persen. Sedangkan kelompok lainnya yang mengalami kenaikan yaitu kelompok makanan jadi sebesar 0,41 persen, kelompok perumahan 1,27 persen, kelompok sandang 0,40, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,57 persen.