Bulan Februari 2017 di Kabupaten Semarang terjadi inflasi 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,29 lebih tinggi bila dibanding bulan Januari yang mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan IHK sebesar 124,72.
Inflasi terjadi terutama disebabkan karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,30 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 1,23 persen, kelompok sandang sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar -0,04 persen dan kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,03 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air serta sub kelompok lemak dan minyak. Sedangkan yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok buah-buahan dan sub kelompok sayur-sayuran.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi pada bulan ini adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air, sub kelompok bumbu-bumbuan dan sub kelompok biaya tempat tinggal. Sedangkan sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi pada bulan ini adalah, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok buah-buahan dan sub kelompok telur,susu dan hasil-hasilnya.
Laju inflasi tahun kalender Februari 2017 sebesar 0,45 persen dan laju inflasi “year on year” Februari 2017 sebesar 0,45 persen.