Bulan April 2017 di Kabupaten Semarang terjadi inflasi 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,30 lebih tinggi bila dibanding bulan Maret yang mengalami deflasi sebesar 0,14 persen dengan IHK sebesar 125,11.
Inflasi terjadi terutama disebabkan karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,83 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,39 persen. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga ditunjukan dengan kenaikan indeks pada kelompok sandang sebesar 0,04 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen dan kelompok transportasi,komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok bahan bakar,penerangan dan air, sub kelompok buah‐buahn serta sub kelompok sayur‐sayuran. Sedangkan yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu‐bumbuan, sub kelompok ikan segar,dan sub kelompok lemak dan minyak.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi pada bulan ini adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air, sub kelompok makanan jadi serta sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol. Sedangkan yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu‐bumbuan, sub kelompok padi‐padian, umbi‐umbian dan hasilnya ,dan sub kelompok ikan segar.
Laju inflasi tahun kalender April 2017 sebesar 1,59 persen dan laju inflasi “year on year” April 2017 sebesar 3,80 persen.