Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Agustus 2016 mengalami kenaikan 0,29 persen, yaitu dari posisi 100,59 pada bulan Juli menjadi 100,88. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 0,01 persen, dari posisi 125,47 pada bulan Juli menjadi 125,49 pada bulan Agustus 2016. Sementara Ib mengalami penurunan 0,28 persen, dari posisi 124,74 menjadi 124,40.
Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu sub sektor tanaman pangan sebesar 1,57 persen, sub sektor peternakan naik 0,06 persen serta subsektor perikanan naik sebesar 1,05 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yaitu sub hortikultura turun sebesar 0,44 persen dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,58 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya It pada dua sub sektor yaitu : sub sektor tanaman pangan naik 1,42 persen, dan sub sektor perikanan naik sebesar 1,27 persen. Sedangkan indeks yang mengalami penurunan adalah sub sektor hortikultura sebesar 0,84 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,61 persen, serta sub sektor peternakan turun sebesar 0,29 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Agustus mengalami penurunan 0,28 persen. Penurunan indeks bayar dipengaruhi oleh turunnya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,36 persen serta naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,01 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,36 persen. Deflasi terjadi disebabkan turunnya indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan turun sebesar 1,07 persen, kelompok makanan jadi turun sebesar 1,34 persen, kelompok kesehatan turun 0,15 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi juga turun sebesar 0,20 persen. Inflasi yang terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok perumahan sebesar 2,56 persen, kelompok sandang naik 0,03 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 1,61 persen.