Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Januari 2016 mengalami kenaikan 1,11 persen, yaitu dari posisi 100,17 pada bulan Desember menjadi 101,28. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 1,24 persen, dari posisi 122,74 pada bulan Desember 2015 menjadi 124,26 pada bulan Januari 2016. Sementara Ib mengalami kenaikan 0,13 persen, dari posisi 122,53 menjadi 122,69.
Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, empat sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu sub sektor tanaman pangan naik 0,56 persen, sub sektor hortikultura naik 2,22 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,76 persen serta sub sektor peternakan naik 0,72 persen. Sub sektor perikanan pada bulan ini turun sebesar 0,26 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,11 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya It pada empat sub sektor yaitu : sub sektor tanaman pangan naik 0,81 persen, sub sektor hortikultura naik 2,57 persen sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,91 persen serta sub sektor peternakan naik 0,59 persen. Bulan ini sub sektor perikanan turun sebesar 1,42 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Januari mengalami kenaikan 0,13 persen. Kenaikan indeks bayar dipengaruhi oleh naiknya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,53 persen serta turunnya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,50 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,53 persen. Inflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,94 persen, kelompok makanan jadi sebesar 1,03 persen, kelompok perumahan naik sebesar 0,74 persen, kelompok sandang 0,36 persen, kelompok kesehatan 0,17 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,10 persen . Sedangkan kelompok transportasi dan komunikasi turun 1,49 persen.