Bulan Maret 2015 di Kabupaten Semarang terjadi inflasi 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,94 lebih tinggi bila dibanding bulan Februari yang mengalami deflasi sebesar 0,69 persen dengan IHK sebesar 115,69.Inflasi terjadi terutama disebabkan karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minum, rokok & tembakau sebesar 0,27 persen, kelompok perumahan, air ,listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok sandang sebesar 0,09 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,09 persen serta kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,79 persen. Kelompok yang mengalami penurunan indeks hannya kelompok bahan makanan sebesar 0,01 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami inflasi atau keniakan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya serta sub kelompok transportasi. Sedangkan Sub kelompok yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya serta sub kelompok sayur-sayuran.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok transportasi, serta sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya. Sedangkan sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya serta sub kelompok sayur-sayuran.
Laju inflasi tahun kalender Maret 2015 deflasi sebesar 0,99 persen sedangkan laju inflasi “year on year” Maret 2015 sebesar 6,10 persen.