Bulan November 2015 di Kabupaten Semarang terjadi inflasi 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,95 lebih tinggi bila dibanding bulan Oktober yang mengalami deflasi sebesar 0,15 persen dengan IHK sebesar 118,67.
Inflasi terjadi terutama disebabkan karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,39 persen, kelompok makanan jadi, minum, rokok & tembakau sebesar 0,42 persen, pada kelompok perumahan, air ,listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,16 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,03 persen, kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,19 persen. Sedangkan deflasi yang disebabkan oleh penurunan harga ditunjukkan dengan penurunan indeks pada kelompok sandang sebesar 0,17 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya serta sub kelompok sayur-sayuran. Sedangkan yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok lemak dan minyak, sub kelompok bumbu-bumbuan serta sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi pada bulan ini adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya serta sub kelompok makanan jadi. Sedangkan sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah sub kelompok lemak dan minyak, sub kelompok bumbu-bumbuan serta sub kelompok ikan segar.
Laju inflasi tahun kalender November 2015 inflasi sebesar 1,58 persen sedangkan laju inflasi “year on year” November 2015 sebesar 4,22 persen.