Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Juli 2016 mengalami kenaikan 0,39 persen, yaitu dari posisi 100,20 pada bulan Juni menjadi 100,59. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 1,14 persen, dari posisi 124,06 pada bulan Juni menjadi 125,47 pada bulan Juli 2016. Sementara Ib mengalami kenaikan 0,75 persen, dari posisi 123,81 menjadi 124,74.
Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu sub sektor holtikultura sebesar 1,46 persen, sub sektor peternakan naik 0,14 persen serta subsektor perikanan naik sebesar 1,21 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor tanaman pangan turun sebesar 0,35 persen dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,52 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,14 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya It pada lima sub sektor yaitu : sub sektor tanaman pangan naik 0,51 persen, sub sektor hortikultura naik 2,30 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,47 persen, sub sektor peternakan naik sebesar 0,69 persen dan sub sektor perikanan naik sebesar 1,49 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Juli mengalami kenaikan 0,75 persen. Kenaikan indeks bayar dipengaruhi oleh naiknya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,18 persen serta naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,03 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 1,18 persen. Inflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok bahan makanan naik sebesar 2,10 persen, kelompok makanan jadi naik sebesar 1,10 persen, kelompok perumahan naik sebesar 0,14 persen, kelompok kesehatan naik 1,55 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,18 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,02 persen. Deflasi yang disebabkan turunnya indeks harga terjadi pada kelompok sandang turun sebesar 0,31 persen.