Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Maret 2016 mengalami kenaikan 0,03 persen, yaitu dari posisi 100,54 pada bulan Februari menjadi 100,57. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 0,35 persen, dari posisi 123,15 pada bulan Februari menjadi 123,58 pada bulan Maret 2016. Sementara Ib juga mengalami kenaikan 0,31 persen, dari posisi 122,49 menjadi 122,87.
Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu sub sektor tanaman pangan naik 0,45 persen, sub sektor hortikultura naim 0,82 persen serta sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,31 persen. Dua subsektor yang turun yaitu sub sektor peternakan turun 1,10 persen serta sub sektor perikanan pada bulan ini juga turun sebesar 0,89 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya It pada tiga sub sektor yaitu : sub sektor tanaman pangan naik 1,25 persen, sub sektor hortikultura naik 0,99 persen serta sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,59 persen. sub sektor peternakan turun 1,11 persen serta sub sektor perikanan turun sebesar 0,22 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Maret mengalami kenaikan 0,31 persen. Kenaikan indeks bayar dipengaruhi oleh naiknya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,50 persen serta naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,09 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,50 persen. Inflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 1,35 persen, kelompok perumahan naik sebesar 0,38 persen, kelompok sandang 0,63 persen serta kelompok kesehatan 0,32 persen serta Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,33 persen. Deflasi yang disebabkan turunnya indeks harga terjadi pada kelompok makanan jadi turun sebesar 0,02 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi turun 1,33 persen.