Bulan Februari 2016 di Kabupaten Semarang terjadi deflasi 0,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,67 lebih rendah bila dibanding bulan Januari yang mengalami inflasi sebesar 0,44 persen dengan IHK sebesar 120,97.
Deflasi terjadi terutama disebabkan karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,25 persen dan kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minum, rokok & tembakau sebesar 0,04 persen, pada kelompok perumahan, air ,listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,08 persen, kelompok sandang sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,06 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok bumbu-bumbuan serta sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya. Sedangkan yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok lemak dan minyak, sub kelompok ikan segar serta sub kelompok biaya tempat tinggal.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi pada bulan ini adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok bumbu-bumbuan serta sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya. Sedangkan sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi pada bulan ini adalah sub kelompok lemak dan minyak, sub kelompok ikan segar serta sub kelompok biaya tempat tinggal.
Laju inflasi tahun kalender Februari 2016 sebesar 0,19 persen dan laju inflasi “year on year” Februari 2016 sebesar 4,30 persen.