Bulan September 2015 di Kabupaten Semarang terjadi deflasi 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,84 lebih rendah bila dibanding bulan Agustus yang mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan IHK sebesar 119,00.
Deflasi terjadi terutama disebabkan karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,33 persen. Sedangkan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks terjadi pada kelompok makanan jadi, minum, rokok & tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok perumahan, air ,listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,11 persen, kelompok sandang sebesar 0,35 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,64 persen serta kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,23 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah Sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya serta sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya. Sedangkan yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya, serta sub kelompok sayur-sayuran.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya serta sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya. Sedangkan sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, sub kelompok jasa pendidikan serta sub kelompok sayur-sayuran.
Laju inflasi tahun kalender September 2015 inflasi sebesar 1,49 persen sedangkan laju inflasi “year on year” September 2015 sebesar 6,21 persen.