Bulan Desember 2015 di Kabupaten Semarang terjadi inflasi 1,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,43 lebih tinggi bila dibanding bulan November yang mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 118,95.
Inflasi terjadi terutama disebabkan karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 4,52 persen, kelompok makanan jadi, minum, rokok & tembakau sebesar 1,20 persen, pada kelompok perumahan, air ,listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,19 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen serta kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,21 persen. Sedangkan deflasi yang disebabkan oleh penurunan harga ditunjukkan dengan penurunan indeks pada kelompok sandang sebesar 0,12 persen. Untuk kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga bulan ini stabil 0,00 persen.
Tiga sub kelompok yang mengalami inflasi atau kenaikan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya serta sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol. Sedangkan yang mengalami deflasi atau penurunan indeks terbesar pada bulan ini adalah sub kelompok lemak dan minyak, sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya serta sub kelompok komunikasi dan pengiriman.
Sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi pada bulan ini adalah sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya serta sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol. Sedangkan sub kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah sub kelompok lemak dan minyak, sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya serta sub kelompok komunikasi dan pengiriman.
Laju inflasi tahun kalender Desember 2015 dan laju inflasi “year on year” Desember 2015 sebesar 2,85 persen jauh lebih rendah dibanding Laju inflasi tahun kalender Desember 2014 dan laju inflasi “year on year” Desember 2014 sebesar 8,63 persen.