Abstraksi
·
Bulan September 2018 di Kabupaten Semarang terjadi inflasi sebesar 0,07 persen
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,20. Inflasi bulan September 2018 lebih tinggi jika dibandingkan bulan Agustus 2018 yang mengalami
deflasi sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,11.
·
Inflasi terjadi disebabkan karena adanya kenaikan harga
yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok kesehatan
sebesar 1,90 persen diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan
bakar sebesar 0,64 persen serta kelompok sandang sebesar 0,24 persen. Sedangkan
kelompok yang mengalami penurunan harga adalah kelompok bahan makanan sebesar
0,55 persen diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar
0,39 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34
persen. Sementara untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif stabil atau tidak mengalami kenaikan maupun penurunan indeks.
·
Penyebab utama terjadinya inflasi di Kabupaten Semarang bulan September 2018 adalah naiknya harga cabai merah, bahan bakar rumah tangga,
dokter umum, jeruk, dan sawi hijau. Sedangkan komoditas
yang menahan laju inflasi di
Kabupaten Semarang
bulan September 2018 adalah turunnya harga bawang
merah, bawang putih, daging ayam ras, angkutan
antar kota dan gula pasir.
·
Laju inflasi tahun kalender (September 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 1,85 persen dan tingkat
inflasi tahun ke tahun/Y on Y (September 2018 terhadap September 2017) di Kabupaten Semarang sebesar 2,80 persen.
·
Bulan September 2018 di Jawa Tengah terjadi deflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,69.