Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP)
Kabupaten Semarang bulan Desember 2015 mengalami penurunan 1,85 persen, yaitu
dari posisi 102,06 pada bulan November menjadi 100,17. Hal ini disebabkan
karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dari
pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami
penurunan 1,15 persen, dari posisi 124,17 pada bulan November 2015 menjadi
122,74 pada bulan Desember 2015. Sementara Ib mengalami kenaikan 0,71 persen,
dari posisi 121,66 menjadi 122,53. Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen
penyusun NTP, semua sub sektor mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor
tanaman pangan turun 1,06 persen, sub sektor hortikultura turun 4,30 persen,
sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun 1,78 persen, sub sektor peternakan
turun 0,23 persen serta sub sektor perikanan turun 1,61 persen. Secara umum
Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,15 persen
dibanding bulan sebelumnya. Penurunan It dipengaruhi oleh turunnya It pada
empat sub sektor yaitu : sub sektor tanaman pangan turun 0,39 persen, sub
sektor hortikultura turun 3,67 persen sub sektor tanaman perkebunan rakyat
turun 1,15 persen serta sub sektor perikanan turun 0,16 persen. Bulan ini sub
sektor peternakan naik sebesar 0,54 persen. Indeks harga yang dibayar petani pada
bulan Desember mengalami kenaikan 0,71 persen. Kenaikan indeks bayar
dipengaruhi oleh naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
(BPPBM) sebesar 0,28 persen serta naiknya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT)
sebesar 0,89 persen. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di
Kabupaten Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar
0,89 persen. Inflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok bahan
makanan sebesar 1,49 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,91 persen,
kelompok perumahan naik sebesar 0,18 persen, kelompok sandang 0,08 persen,
kelompok kesehatan 1,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga
sebesar 0,06 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,02
persen.