Layanan Offline melalui Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS Kabupaten Semarang || Layanan Online melalui email bps3322@bps.go.id dengan subject Permintaan Data, WA-official 0813-8594-3322, zoom meeting dengan perjanjian, atau pst.bps.go.id || Pengaduan layanan dapat disampaikan melalui PST BPS Kabupaten Semarang, email bps3322@bps.go.id dengan subject Pengaduan, WA-official 0813-8594-3322, website semarangkab.bps.go.id pada menu pengaduan

Pelatihan Petugas Survei Ekonomi Pertanian 2024

31 Mei 2024 | Kegiatan Statistik

BPS Kabupaten Semarang menyelenggarakan Pelatihan Petugas Survei Ekonomi Pertanian (SEP) 2024 pada tanggal 27 hingga 31 Mei 2024. Pelatihan ini ditujukan untuk membekali para petugas terkait pemahaman konsep, definisi, metodologi pengumpulan data dan beberapa hal lain yang nantinya akan diaplikasikan dalam melakukan pendataan SEP di lapangan.

Pelatihan dilaksanakan dengan 2 metode pembelajaran yaitu pembelajaran secara online melalui zoom meeting pada 27-28 Mei 2024, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran secara offline pada 30-31 Mei 2024 di Griya Persada Convention Hotel & Resort Bandungan.

Sebanyak 24 orang berpartisipasi dalam pelatihan ini, terdiri dari 15 petugas pendata lapangan, 5 petugas pengawas, 1 peserta sit in dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, 2 panitia, dan 1 Instruktur Daerah.

Instruktur Daerah Mahmuda Ariyadi, S.Kom. selaku Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Semarang, menyampaikan materi pelatihan dengan sangat jelas dan menarik. Seluruh peserta mengikuti pelatihan ini dengan antusias dan aktif dalam diskusi dan tanya jawab.

Pelatihan petugas SEP 2024 ditutup secara langsung oleh Kepala BPS Kabupaten Semarang, Dewi Trirahayuni, S.Si, M.Si. Dalam arahannya, Dewi berpesan kepada seluruh petugas untuk melakukan pendataan di lapangan sesuai SOP dan sesuai dengan yang diajarkan oleh Instruktur. Petugas harus jujur dan melakukan probing dalam melakukan pendataan SEP 2024, sehingga bisa memotret secara langsung kesejahteraan petani.

Data hasil SEP yang berkualitas dapat digunakan sebagai acuan bagi stakeholder dalam merencanakan dan merumuskan kebijakan-kebijakan, baik untuk kepentingan internal maupun untuk pembangunan nasional. Selain itu juga untuk mengetahui kesejahteraan petani di wilayah masing-masing.

Berita Terkait